Perlindungan Khalifah Abdul Hamid terhadap Muslim Aceh.

Dalam sura-surat dari Kedah (1824), Aceh (1849, 1850), Riau (1857) dan Jambi (1858), sultan Utsmani disebut sebagai sultan, pemimpin Islam dan kaum Muslimin, Khalifah Allah, pemimpin dari mereka yang melancarkan jihad fi sabilillah, penjunjung syariah, dan pelayan dua tempat suci.



Mereka  bersimpati dengan umat Islam Indonesia, Aceh dan lainnya yang dianggap tertindas oleh Belanda. Tindakan simbolik Turki di Asia, diasumsikan kepentingan yang lebih besar melalui perantaraan orang tersebut, dan rekan-rekan mereka di seluruh Kepulauan Hindia.

Harapan penyatuan umat Islam yang lebih dari sebelumnya difokuskan pada Turki pada periode ini, sebagai satu-satunya kekuatan Islam yang bisa diandalkan, sebagai pengemban Khilafah, dan juga penguasa Kota Suci Mekkah.
Orang-orang Arab dari Singapura, khususnya yang paling menonjol keluarga Assegaff dan al-Junaid, dan sahabat karib mereka Sultan Abu Bakar dari Johor, tidak hanya melakukan perjalanan ke Timur Tengah dan naik haji ke Mekkah, tapi juga mengunjungi Istanbul.
Copyright © 2025 . Lemahireng Info All Right Reserved -
Diberdayakan oleh Blogger.