Potret Bocah “Bawang” Palestina; Targetku Merebut Kembali Tanah Moyangku

Tujuanku adalah mengambil kembali tanahku, tanah kakek nenekku, dan tanah kenangan keluargaku. Inilah slogan bocah 9 tahun Mohamed Ayyash, yang berada di garis depan aksi unjuk rasa mematikan di dekat perbatasan Gaza-Israel Jumat pekan lalu.

Mohamed telah menjadi simbol unjuk rasa di Gaza, yang menyerukan hak kembali bagi para pengungsi Palestina. Setidaknya 18 orang tewas dan lebih dari 1.000 lainnya terluka ketika para penembak jitu Israel menembaki pengunjuk rasa yang tidak bersenjata.



Foto-foto Mohamed dengan kostum “topeng bawang” yang dibuat menggunakan daun bawang dan masker wajah menjadi viral di media sosial. Topeng buatan tangan itu dimaksud untuk mengurangi efek gas air mata yang ditembakkan oleh tentara Israel, sebuah gagasan yang didapat Mohamed dari ayahnya.

“Ayah saya terluka pada Intifada pertama dan biasa menceritakan kepada saya cerita tentang (topeng bawang),” kata Mohamed seperti dikutip Al-Jazeera, Kamis (05/03/2018).

“Aku mencoba membuatnya kembali dan kemudian keluar dengan muka seperti itu. Aku tidak berharap fotoku akan menjadi viral,” lanjutnya.

Bassam Ayyash, ayah Mohamed, mengatakan bahwa “topeng bawang” membantu mengurangi efek gas air mata pada saraf dan membantu menjaga ketenangan. “Itu bahkan akan membantu Anda mengambil granat gas dan melemparkannya kembali ke tentara,” katanya.

Bassam, yang terluka pada tahun 1989 selama Intifada pertama, mengaku bangga dengan putranya dan tekadnya untuk mengambil kembali tanah leluhurnya.

Keluarga Ayyash awalnya dipindahkan dari Yaffa selama pembersihan etnis Palestina oleh milisi Zionis Israel pada tahun 1948. Keluarga itu sekarang tinggal di kamp Maghazi yang terletak di pusat Jalur Gaza.

Mohamed ingin kembali meski ada ancaman dari tentara Israel. “Saya tidak takut pada mereka, mereka takut pada kami,” kata Mohamed.

“Mereka takut karena mereka tidak memiliki tanah di sini, mereka berasal dari negara yang berbeda dan mereka ingin merebut Yerusalem,” tambahnya.

Mohamed kehilangan seorang kerabat dalam protes hari Jumat, dan sejumlah lainnya terluka. Menurut ayahnya, Mohamed siap untuk mengikuti unjuk rasa selanjutnya menjelang peringatan ulang tahun ke-17 Nakbah pada 15 Mei, tanggal yang digunakan oleh Palestina untuk menandai pengusiran dari tanah mereka.

Sumber: Al-Jazeera

Tidak ada komentar

Copyright © 2025 . Lemahireng Info All Right Reserved -
Diberdayakan oleh Blogger.