Terbaru,, inilah Video Ahok ketika lecehkan surat Al maidah dihadapan khalayak
Meski perhelatan Pilkada DKI Jakarta akan berlangsung pada 2017 mendatang, suasana panas sudah menyeruak ke permukaan. Bukan karena panasnya ‘pertarungan’ para kandidat, melainkan karena pernyataan salah satu calon yang mulai menyasar sendi-sendi kehidupan beragama.
Hal ini berkaitan dengan munculnya pernyataan Ahok selaku gubernur petahana DKI Jakarta yang dianggap telah melecehkan ayat suci al-Qur’an, khususnya surat Al Maidah 51. Bahkan kini di media sosial seperti Facebook dan Twitter, muncul sebuah video yang sebelumnya diunggah di situs berbagi video dengan judul ‘Ahok: Anda Dibohongi al-Qur’an Surat Al Maidah Ayat 51’.
Ahok sendiri sebelumnya berkunjung ke Kepulauan Seribu bersama dengan jajaran Pemprov DKI Jakarta, Senin (26/9/2016) pekan yang lalu. Dalam kesempatan tersebut, dihadapan para warga yang hadir, Ahok mengatakan jangan sampai warga Kepulauan Seribu tidak memilihnya hanya gara-gara Al Maidah ayat 51.
“Bapak Ibu ndak bisa memilih saya, dibohongi pake surat Al Maidah 51 dan macem-macem itu. Itu hak bapak ibu. Ya, jika bapak ibu perasaan tidak bisa pilih nih karena saya takut masuk neraka, dibodohin gitu ya, ya enggak apa-apa. Karena inikan panggilan pribadi bapak ibu. Program ini jalan saja. Jadi, bapak ibu tak usah merasa enggak enak dalam nuraninya enggak bisa memilih Ahok,” demikian kata Ahok dalam video yang kini menjadi viral tersebut.
Pernyataan Ahok dalam video terkait Al Maidah 51 tersebut tak pelak lagi memantik reaksi dan memunculkan kecaman dari sejumlah pihak. Ahok pun dinilai melecehkan al-Qur’an. “Dia itu pejabat munafik. Ia menuduh orang menyerangnya dengan SARA, tapi dia sendiri melakukannya. Bahkan kali ini dilakukan dengan cara yang brutal, melecehkan al-Qur’an,” ucap Sodik Mudjahid, Anggota Komisi VIII DPR RI, Kamis (6/10/2016).
Oleh karenanya Sodik pun mendesak agar Panwaslu DKI Jakarta menindaklanjuti permasalahan ini. Sebab sebagaimana dikatakannya, pernyataan Ahok berkenaan dengan Al Maidah 51 ini melukai perasaan umat Muslim. “Tindakan harus diambil Panwaslu dan polisi. Selama ini kita membina kerukunan umat beragama melalui keteladanan para pemimpinnya, tapi yang dilakukan Ahok ini malah sebaliknya,” ucapnya.
Jika ingin meraih hati dan simpati umat Islam pada perhelatan Pilkada DKI Jakarta 2017 nanti, kata Sodik, Ahok dan pasangannya Djarot sebaiknya tidak dilakukan dengan hal-hal yang berbau SARA. “Silahkan saja bila mau mencari simpati, tapi dengan jalan lain, jangan dengan melecehkan al-Qur’an,” tutupnya.
TINGGALKAN KOMENTAR ANDA