Penyebab Suara Ahok-Djarot Malah Turun padahal Dapat Dukungan PKB dan PPP Romi
Lemahireng.info --- Perolehan suara pasangan Ahok-Djarot dalam Pilkada DKI Jakarta putaran kedua ternyata malah turun dibanding pada putaran pertama. Padahal, pada putaran kedua, pasangan ini mendapatkan dukungan dari dua partai, PPP Kubu Romi dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Menurut real count KPU yang diakses Suara Islam Online pada Sabtu, 22 April 2017 pukul 16.55 WIB, perolehan suara putaran kedua untuk pasangan Ahok-Djarot adalah 42, 05% atau 2.351.438 suara. Sedangkan pasangan Anies-Sandi memperoleh 57.95% atau 3.240.379 suara.
Jika dibandingkan dengan hasil Pilkada putaran pertama, peroleh pasangan Ahok-Djarot ternyata turun 0,94% atau 13.139 suara. Pada pemilihan pada 15 Februari lalu pasangan ini meraih suara 42,99% atau 2.364.577 suara.
Politikus Partai Hanura Dadang Rosdiana menuding, dukungan PKB dan PPP kubu Romahurmuziy terhadap pasangan Ahok-Djarot pada Pilkada putaran kedua tidak maksimal.
"Itu kan suara pada putaran pertama. Jadi suara kita bertahan, sedangkan nomor tiga mendapat limpahan dari suara yang memilih nomor satu pada putaran pertama. Ya berarti parpol yang mendukung di putaran dua tidak bisa solid mengkosolidir kekuatannya," kata Dadang, Sabtu (22/4/2017), seperti dikutip Teropongsenayan.com.
Dadang mengklaim, partai pendukung Ahok-Djarot sejak awal tetap solid. Namun partai pendukung petahana di putaran kedua tidak bisa berbuat banyak dalam menopang suara putaran kedua.
"Kalau yang dari awal mengusung tidak kendur. PDIP, Hanura, Golkar dan Nasdem kan solid. Maksud saya yang mendukung belakangan di putaran dua tidak menambah suara," kata Dadang.
Tidak hanya itu saja, Dadang juga menuding faktor kekalahan Ahok-Djarot dikarenakan diterpa isu agama. "Isu Agama memang kita akui sebagai isu yang sensitif yang berdampak besar pada kekalahan pasangan kita,"
tandasnya. [ suaraislam ]
TINGGALKAN KOMENTAR ANDA