4 Hari Pasca Larangan Adzan Kebakaran Hebat terjadi di Israel

Israel mengalami kebakaran hebat sejak tiga hari berturut-turut. Kebakaran hebat terjadi di tiga kawasan dan memaksa puluhan ribu warga Zionis mengosongkan utara Israel.

Kobaran api membesar dan melalap wilayah tengah dan utara memasuki pada Rabu (24/11/2016), hari kedua saat kebakaran terjadi. Associated Press (AP) melaporkan, akibat kebakaran ini ribuan warga Israel dievakuasi, termasuk warga Nataf 19 KM dari barat Yerusalem.

Api mulanya menyebar dari Zichron Yaakov, dekat dengan Hutan Carmel di wilayah utara Israel. Akibat tiupan angin kencang mengakibatkan api makin membesar pada hari Kamis (24/11/2016). Kobaran api makin membara di mana-mana dan makin susah dijinakkan.


Kebakaran juga meliputi wilayah perbukitan Yerusalem, dekat dengan Zichron Yaakov menyebabkan banyak rumah dilaporkan ludes oleh lahapan api. Api juga melalap hutan.


Beberapa sekolah di Modiin telah ditutup. Selain itu, jalan di Klil Hahoresh, Dotan Valley, dan Yair Peleg telah ditutup.

Menurut media Israel, Haaretz, pihak berkuasa meyakini kebakaran itu berawal dari perbuatan sabotase.

Pemerintah Israel mengalami kepanikan luar biasa. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memaksa meminta bantuan negara tetangga untuk ikut memadamkan kobaran.

Sejumlah negara yang membantu proses pemadaman kebakran itu antara lain Rusia. Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan akan mengirim bantuan dengan pesawat Be-200.

Selain Rusia, Turki juga ikut membantu mengendalikan kebakaran dengan bantuan dari udara. Negara itu bergabung bersama Yunani, Italia, Kroasia, dan Siprus mengerahkan sekitar 10 pesawat ke Israel.

Sebelumnya, kejadian serupa pernah terjadi enam tahun lalu dimana kebakaran hutan Gunung Carmel yang saat ikut menewaskan 44 orang.


Yang menarik, kebakaran terjadi setelah empat hari Negara penjajah ini menerapkan larangan pengeras suara dan melarang adzan. Zionis-Israel mengeluarkan aturan yang melarang masjid mengumandangkan adzan melalui pengeras suara. 

 Menurut Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, aturan ini untuk melindungi warga Israel dari gangguan kebisingan.

Bahkan sebelumnya, pemimpin Hamas Khalid Misy’al sempat mengatakan pada media lokal, pelarangan adzan di Al-Quds itu bermain api.*(Hidayatullah)


Tidak ada komentar

Copyright © . Lemahireng Info All Right Reserved -
Diberdayakan oleh Blogger.