Info lengkap Konferensi Islam dan Peradaban Jawa Tengah



Konferensi Islam dan Peradaban Jawa Tengah



KONFERENSI ISLAM DAN PERADABAN (KIP) 2014
“Saatnya Khilafah Menggantikan Demokrasi dan Sistem Ekonomi Liberal”
Demokrasi dipercaya sebagai sistem politik yang akan memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi aspirasi masyarakat. Rakyat, melalui wakilnya, berhak menetapkan peraturan perundangan-undangan guna mengatur semua aspek kehidupan masyarakat dan negara. 

Pemimpin yang telah dipilih oleh rakyat pun diyakini akan bekerja demi kepentingan rakyat banyak. Demikian pula sistem ekonomi kapitalisme liberal dipercaya akan memberikan kesempatan yang sangat luas bagi para pelaku ekonomi untuk melakukan investasi dan mengembangkan usahanya. Dengan cara itu diyakini ekonomi akan terus bertumbuh dan terjadi pemerataan pendapatan.
Tapi pada kenyataannya, bukan aspirasi rakyat yang mengemuka. Dari anggota parlemen yang notabene adalah wakil rakyat, justru banyak sekali lahir peraturan perundangan yang merugikan rakyat. Juga sangat banyak kebijakan pemerintah, yang mestinya bekerja untuk rakyat, justru menunjukkan keberpihakkan bukan kepada rakyat. Atas nama demokrasi, rakyat dipaksa untuk mengikuti semua peraturan perundangan dan kebijakan politik penguasa, meski semua itu justru merugikan rakyat, bangsa, dan negara.
Sementara, melalui proses politik demokrasi lahir pula peraturan yang menguntungkan para pemilik modal. Pihak Asing—yang notabene penghisap kekayaan negeri ini, lebih dihormati dari pada rakyatnya sendiri. Walhasil, alih-alih tercipta kesejahteraan bersama, yang ada justru makin meningkatnya kesenjangan kelompok kaya dan miskin. Pertumbuhan ekonomi dalam sistem kapitalisme liberal ternyata hanya dinikmati oleh segelintir orang.
Bila ini terus berlanjut, Indonesia yang kini adalah negara kaya sumber daya alam, pada saatnya nanti akan kehilangan berbagai sumber daya ekonomi dan terpuruk menjadi negara yang semakin jauh dari cita-cita terwujudnya baldah thayyibah wa rabbun ghafur. Akankah kita menunggu hal itu terjadi? Dan masihkah percaya pada demokrasi dan sistem ekonomi kapitalis seperti saat ini?
Hizbut Tahrir Indonesia akan menjawabnya melalui Konferensi Islam dan Peradaban (KIP). Sebuah acara spektakuler di 70 kota di seluruh Indonesia ini akan diikuti oleh tokoh masyarakat, ulama dan mubaligh/mubalighoh, intelektual dan akademisi, pengusaha, pelajar dan Mahasiswa serta Birokrat ini. Diselenggarakan sebagai bentuk kepedulian terhadap masa depan negara Muslim terbesar di dunia ini, agar negara ini kelak bisa tumbuh menjadi negara yang besar di bawah naungan ridha Allah SWT, Sang Maha Pencipta.
Berkenaan dengan acara tersebut, Hizbut Tahrir Indonesia:
  1. Mengundang masyarakat untuk hadir dalam acara itu. Jadilah saksi bagi bergeloranya keinginan umat membawa perubahan yang saat ini terjadi menuju terwujudnya kembali kehidupan Islam di bawah naungan Khilafah yang akan menerapkan syariah secara kaffah. Inilah saatnya Khilafah menggantikan sistem demokrasi dan kapitalisme liberal.
  2. Menyerukan kepada pemerintah untuk memandang acara ini sebagai bagian dari ekspresi dan aspirasi umat Islam yang dijamin oleh undang-undang serta mengajak aparat keamanan untuk mengamankan acara ini hingga bisa berlangsung dengan aman dan tertib.


Islam pernah mendominasi 13 Abad lamanya,belum pernah ada peradaban yang menandinginya. Namun kali ini permasalah sosial begitu carut marutnya. Kesenjangan sosial, Penodaan Agama, Kebebasan hubungan seksual, Inikah 
peradaban yang didambakan? 


Peradaban sekarang(barat) yang justru menjauhkan  muslim dari karakter muslim nya. Kemaksiatan sistemik merajalela sehingga muncul berbagai konflik di sana - sini.Dan sebabnya hanya satu yaitu tidak di terapkan nya hukum allah yaitu syariat islam.

Maka dengan ini Hizbut-tahrir indonesia menyeru kepada seluruh umat islam untuk bersatu-padu menggalang persatuan sesama muslim. Konferensi islam peradaban dengan tajuk "indonesia milik allah" yang di selenggarakan di 75 kota di indonesia adalah wujud perjuangan menggalang opini umat secara umum, bahwa sudah saatnya indonesia ini di atur dengan aturan sang pemilik dan sang pencipta indonesia yaitu allah swt.



Untuk jawa tengah di adakan di 6 kota yang akan di hadiri berbagai elemen lapisan masyarakat. Mereka berbeda latar belakang dan status sosial tetapi mereka satu visi dan satu misi yaitu ingin mewujudkan kembali kehidupan islam sesuai syariat islam..


SEMARANG

Kamis, 29 Mei 2014

Gedung Dewa Ruci

STIMART-AMNI

Jl Soekarno Hatta 180 Semarang





 KUDUS
   Ahad, 1 juni 2014

                                                 
  Gedung Wanita Ngasirah

                                                 
  Jl Jendral Sudirman 186

  
 KUDUS
 Ahad, 1 juni 2014
 Gedung Wanita Ngasirah  Jl Jendral Sudirman 186                                                     



BLORA

Ahad, 1 Juni 2014

Gedung Garuda

Jl Sudarman No. 1-A


 SOLO       

 Ahad, 1 Juni 2014

 Indoor Manahan SOLO



KEDU RAYA

Ahad, 1 Juni 2014

Gedung Tri Bhakti

Kota MAGELANG


  BANYUMAS RAYA
  Ahad, 1 Juni 2014

  Gedung Korpri

  Jl Purwabakti 1 PURWOKERTO



# Kampanye indonesia milik allah #

#IndonesiaMilikAllah


#SemarangMilikAllah

"agenda besar ini di adakan dalam rangka menyadarkan umat islam bahwa saatnya kembali pada aturan allah yaitu syariat islam dan menggalang persatuan umat islam seluruh dunia dalam bingkai khilafah islamiyah"




----- INDONESIA MILIK ALLAH -----

 Lemdia.com (portalnya rakyat jelata) "Media lokal yang menggali dan mengangkat potensi masyarakat bawah"
Copyright © . Lemahireng Info All Right Reserved -
Diberdayakan oleh Blogger.