Haruskah seperti ini... Nasib wong cilik akibat proyek jalan toll

Facebook Twitter Google+

Lemdia.com. Beginilah kondisi nasib warga Desa sejak di bangunnya akses jalan Toll Semarang-Solo yang ternyata malah membuat warga kesulitan melakukan aktifitas di ladangnya.Pagar pembatas dari pihak Toll yang di bangun justru malah menutup akses jalan menuju ladangnya.Mereka susah payah melewati pagar pembatas kawat berduri tajam yang menjadi akses jalan satu-satunya untuk sampai ladangya.mereka terpaksa melewati pembatas ini  karena memang tidak ada jalan lain selain jalan itu.

"Sebelum ada proyek jalan Toll kami melewati jalan ini dari dulu tetapi semenjak ada proyek kami sangat kaget karena akses jalan menuju ladang kami jadi tertutup karena ada pembatas"Jelas salah satu warga.

Padahal dulu warga yang mempunyai ladang di kawasan ini bisa membawa kendaraannya sampai ladangnya karena memang kawasan ini sangat jauh dari pemukiman warga setempat.Namun semenjak ada pembatas proyek jalan Toll ini Mereka harus jalan kaki sepanjang 1km lebih dari pembatas ini menuju ladangnya...

"Dulu mobil saja bisa sampai ladang kami tetapi sekarang jangankan mobil lha wong sepeda saja harus saya tinggal di dekat pembatas ini..."sambung warga yang sedang berada di lokasi.

Warga yang mempunyai ladang di kawasan timur jalan toll bersusah payah melewati jalan ini dengan menerobos melewati kawat - kawat berduri tajam ..Mereka harus menundukkan badan agar tidak terkena kawat.

seorang warga yang sedang merumput terpaksa melemparkan dulu karungnya, baru setelah itu dia menerobos kawat berduri untuk bisa melewati akses jalan ini

Semoga informasi ini bisa menjadi bahan pertimbangan pihak terkait nasib rakyat kecil yang memang di mana-mana selalu jadi korban para oknum yang meraup keuntungan pribadi..Kasihan mereka karena sejak dulu mereka mencari nafkah di kawasan ini.Haruskah mereka lebih sengsara dengan adanya proyek jalan toll ini...

jzk..... Lemdia.com (portalnya rakyat jelata) "Media lokal yang menggali dan mengangkat potensi masyarakat bawah"